Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Apakah Pornografi itu?

Jeff Olson

Apakah Pornografi itu?

Pornografi adalah tulisan atau materi visual apa pun yang menggambarkan ketelanjangan dan/atau aktivitas seksual yang dapat meningkatkan gairah seksual. Namun, tidak semua deskripsi atau gambar-gambar telan jang, organ-organ seksual, dan aktivitas seksual (seperti yang ditemukan di dalam materi pendidikan atau buku buku medis) merupakan pornografi. Sesuatu disebut pornograti tergantung pada pemahaman makna materi-materi tersebut yang meningkatkan gairah seksual.

Ada beberapa bentuk pornografi. Tulisan ini tidak akan membahas tentang transseksualitas, sadomasokis me, homoseksualitas, bestialitas (kebiasaan melakukan hubungan seksual dengan binatang), dan pornografi anak. Tulisan ini akan lebih membahas dua bentuk yang paling umum dari produksi dan konsumsi pornografi, yaitu "soft core" dan "hard core".

Pornografi soft-core adalah pornografi yang menggambarkan wanita telanjang atau wanita berpakaian minim yang menunjukkan payudara dan bagian intim wanita, namun tidak menunjukkan hubungan seksual. Sedangkan pornografi hard-core menggambarkan bentuk-bentuk hubungan seksual (dipaksa dan tidak dipaksa) antara dua orang atau lebih.[1]

Sayangnya, bisnis pornografi sangat menguntungkan dan banyak tersedia (bahkan pornografi tidak mungkin dilenyapkan). Sementara penegak hukum dan masyarakat memperdebatkan bahwa walaupun telah diberi proteksi dengan undang-undang, pornografi tetap menyebar bagaikan api yang menjalar.

Perkembangan Pornografi

Perkembangan dalam Hal "Menjual" Pornografi. Kurang dari tiga dekade, pornografi telah berkembang dari bisnis berskala kecil (sekitar 5-10 juta dolar) sampai ke industri besar dengan nominal penjualan 12 13 miliar dolar per tahun.? Nominal ini besarnya sama dengan pendapatan dari gabungan tiga perusahaan televisi berskala besar.[2]

Pada tahun 1996, orang Amerika telah menghabis kan lebih dari 8 miliar dolar untuk pembuatan video pornografi jenis hard-core, peep shows (tampilan pornografi dalam ruang semacam etalase yang mengharuskan seseorang untuk membayar agar dapat melihatnya), program televisi kabel untuk “dewasa”, komputer pornografi, dan majalah seks. Jumlah tersebut sama dengan yang dibutuhkan untuk pembuatan rekaman-rekaman musik Country dan Rock per tahun, dan juga merupakan jumlah yang lebih besar daripada pendapatan tahunan film box office Hollywood.[3]

Di tahun yang sama, para pengembang pornografi memproduksi lebih dari 8.000 buah video (kira-kira 22 buah film baru tiap hari). Rental film-film hard-core meningkat dari 75 juta dolar (tahun 1985) sampai 665 juta buah film baru tiap hari). Rental film-film bard-core me- dolar (tahun 1996).

Jadi, sudah terlihat bahwa jumlah konsumsi pornografi oleh masyarakat kita telah berkembang sangat cepat. Di internet sendiri, situs Playboy menduduki tingkat teratas dengan perkiraan rata-rata 5 juta hit untuk satu hari.[4]

Perkembangan dalam Hal Tersedianya Pornografi.

Hilanglah sudah saat-saat sulit menemukan pornografi. Saat ini, mereka dapat memperolehnya di mana saja, seperti di pompa bensin, toko swalayan, penyewaan video, hotel, tempat kerja, bahkan di rumah. Bagi yang punya akses internet, mereka tidak perlu malu lagi jika membeli majalah porno dan menyewa film porno. Cukup dengan mengeklik mouse komputer mereka, para suami dapat men-download gambar-gambar dan cerita-cerita porno, sementara sang istri menjaga anak-anak mereka di kamar sebelah.

Para produser pornografi sangat cepat beradaptasi menggunakan teknologi baru agar dapat mendistribusikan produk mereka. Pada akhir tahun 1970-an, penggunaan VCR mulai berkembang dan industri pornograti dengan cepat mengganti film ukuran 16 mm ke kaset video. Di tahun 1980-an, para amatir menggunakan kamera perekam untuk membuat sendiri video porno dan menjualnya. Sejak diperkenalkannya internet pada masyarakat sekitar tahun 1990-an, pornografi telah dijual melalui komputer di seluruh dunia dengan gencar.

Para pengembang pornografi kini tidak lagi mengandalkan majalah untuk menjual materi-materi yang mereka buat. Oleh karena itu, kita harus lebih berhati hati terhadap bahaya-bahaya yang potensial terjadi karena tersedianya pornografi di kaset video, Televisi kabel, Televisi satelit, perangkat lunak komputer dengan kategori X-rated, dan internet.



[1] Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders (ed. Keempat, 1994) hlm. 522-532.

[2] Laura Kipnis, Bound and Gagged, hlm. ix

[3] U.S. News & World Report, 10 Februari 1997, hlm. 44.

[4] Ibid. 49

Posting Komentar untuk "Apakah Pornografi itu?"