Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Konsekuensi dari Kesombongan | Renungan Yesaya 3:16-17

 

Konsekuensi dari Kesombongan | Renungan Yesaya 3:16-17

Yesaya 3:16-17 "TUHAN berfirman: Oleh karena puteri Sion telah menjadi sombong dan telah berjalan dengan jenjang leher dan main mata, dengan berjalan sempoyongan dan gemerincing dengan kaki, maka TUHAN akan membuat batu kepala puteri Sion berpenyakit kudis, dan TUHAN akan menelanjangi aurat mereka."

Yesaya 3:16-17 menggambarkan teguran Tuhan terhadap kesombongan dan kecongkakan puteri Sion (yang melambangkan umat Tuhan, khususnya wanita-wanita di Yerusalem). Mereka berjalan dengan sikap yang angkuh, memamerkan kecantikan dan kekayaan mereka, serta menggunakan daya tarik fisik untuk menarik perhatian. Namun, Tuhan tidak berkenan dengan sikap seperti ini.

  1. Kesombongan dan Kecongkakan:
    Kesombongan adalah salah satu dosa yang sangat dibenci oleh Tuhan.
    Dalam ayat ini, Tuhan menegur sikap sombong dan angkuh yang ditunjukkan melalui cara berjalan, berpakaian, dan bersikap. Kesombongan seringkali membuat kita lupa bahwa segala yang kita miliki adalah anugerah dari Tuhan. Kita perlu selalu rendah hati dan mengakui bahwa segala kemuliaan adalah milik Tuhan.
  2. Konsekuensi dari Kesombongan:
    Tuhan tidak membiarkan kesombongan berlalu tanpa konsekuensi. Dalam ayat ini, Tuhan mengancam akan menghukum mereka dengan penyakit kudis dan mempermalukan mereka. Ini menunjukkan bahwa Tuhan serius dalam menegur umat-Nya agar mereka kembali kepada-Nya. Hukuman ini bukan hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual, karena kesombongan menjauhkan kita dari hadirat Tuhan.
  3. Panggilan untuk Bertobat:
    Meskipun teguran ini keras, tujuan Tuhan adalah untuk memulihkan umat-Nya. Dia ingin agar kita menyadari kesalahan kita dan kembali kepada-Nya dengan hati yang hancur dan rendah hati. Tuhan menginginkan kita hidup dalam kebenaran dan kerendahan hati, bukan dalam kesombongan dan kecongkakan.

 

Posting Komentar untuk "Konsekuensi dari Kesombongan | Renungan Yesaya 3:16-17"