Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Ciri Hidup yang Berakar dalam Firman | Kolose 2:6-7

Hidup yang Berakar dalam Firman

Nats Alkitab: Kolose 2:6-7
Tujuan: Jemaat memahami pentingnya hidup yang berakar di dalam Kristus melalui Firman-Nya dan termotivasi untuk membangun disiplin rohani yang praktis.

 

Hidup yang Berakar dalam Firman | Kolose 2:6-7

Pembukaan: Analogi Pohon yang Kuat

Bayangkan dua pohon yang tumbuh di tepi sungai. Yang satu memiliki akar yang dalam, menjalar jauh ke dalam tanah untuk mencari sumber air. Ketika kemarau datang dan angin kencang menerpa, pohon ini tetap tegak karena akarnya kuat. Pohon yang lain memiliki akar yang dangkal, terlihat subur di permukaan, tetapi ketika badai datang, ia mudah tumbang dan mati.

Hidup kita seperti pohon itu. Dunia menawarkan begitu banyak "badai": tekanan pekerjaan, kegagalan, kecemasan, pandangan dunia yang bertentangan dengan iman, dan godaan dosa. Pertanyaannya, di manakah akar iman kita tertanam? Apakah di permukaan yang rapuh, atau di dalam sumber kehidupan yang sejati?

Hari ini, kita akan belajar dari Rasul Paulus tentang bagaimana memiliki hidup yang tidak mudah goyah, yaitu hidup yang berakar dalam Firman.

Pengantar Teks: Kolose 2:6-7

"Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia. Hendaklah kamu berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia, hendaklah kamu bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepadamu, dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur." (Kolose 2:6-7)

Ayat ini adalah sebuah rangkaian yang indah dan progresif. Paulus menggambarkan proses pertumbuhan iman yang sehat.

Empat Ciri Hidup yang Berakar dalam Firman

Paulus memberikan kepada kita empat langkah atau ciri kehidupan orang percaya yang sejati.

1.   Menerima Kristus sebagai Tuhan (Ayat 6a): Dasar yang Benar "Kamu telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita."

·         Penjelasan: Segala sesuatu dimulai dari sini. Berakar dalam Firman bukan pertama-tama tentang rutin baca Alkitab, tetapi tentang relasi pribadi dengan Kristus. Kata "menerima" (Yunani: paralambanō) berarti menyambut, menerima dengan sengaja. Ini adalah keputusan iman untuk menerima Yesus bukan hanya sebagai Juruselamat (yang menghapus dosa), tetapi juga sebagai Tuhan (yang berkuasa atas hidup kita).

·         Aplikasi: Sebelum kita berbicara tentang "berakar", tanyakan pada diri sendiri: "Sudahkah saya benar-benar menerima Yesus sebagai Tuhan atas seluruh hidup saya?" Ini adalah fondasinya. Tanpa ini, semua aktivitas keagamaan hanyalah ritual.

2.   Hidup Tetap di dalam Dia (Ayat 6b): Proses yang Berkelanjutan "Karena itu hendaklah hidupmu tetap di dalam Dia."

·         Penjelasan: Kata "tetap" (Yunani: peripateō) secara harfiah berarti "berjalan". Iman bukanlah titik pemberangkatan saja, tetapi sebuah perjalanan. Setelah menerima Kristus, kita dipanggil untuk terus-menerus hidup dan berjalan dalam persekutuan dengan-Nya. Ini berbicara tentang konsistensi dan ketekunan.

·         Aplikasi: Bagaimana kita "tetap" di dalam Dia? Melalui disiplin rohani sehari-hari: doa, pembacaan Firman, ketaatan, dan persekutuan. Ini seperti bernapas. Kita tidak hanya bernapas sekali seumur hidup, tetapi setiap saat. Demikian juga dengan relasi kita dengan Kristus.

3.   Tiga Gambaran Pertumbuhan (Ayat 7): Proses Pertumbuhan yang Nyata
Ayat 7 memberikan tiga gambaran yang indah tentang bagaimana iman yang tetap itu bertumbuh:

a. Berakar di dalam Dia (Ke Bawah): Kehidupan yang Mendalam

    • Penjelasan: Akar berfungsi untuk menyerap nutrisi dan memberikan kestabilan. "Berakar" adalah gambaran yang pasif dan aktif.

§  Pasif: Kita dibiarkan tumbuh di "tanah" yang benar, yaitu Kristus.

§  Aktif: Kita secara aktif "menjulurkan" akar kita ke dalam Firman-Nya untuk mencari kebenaran, penghiburan, dan kekuatan. Akar yang dalam tidak terlihat, tetapi menentukan kekuatan pohon.

    • Aplikasi: Seberapa dalam akar iman kita? Apakah kita puas dengan pengetahuan Alkitab yang dangkal? Berakar berarti menyelidiki Firman, merenungkannya, dan mengizinkannya meresap ke dalam pikiran dan hati kita.

b. Dibangun di atas Dia (Ke Atas): Kehidupan yang Kokoh

    • Penjelasan: Jika "berakar" adalah pertumbuhan ke dalam, "dibangun" adalah pertumbuhan ke atas. Setelah fondasi yang kuat diletakkan (yaitu Kristus, 1 Korintus 3:11), kita terus dibangun menjadi "bangunan" yang semakin serupa dengan Kristus.
    • Aplikasi: Setiap ketaatan, setiap pergumulan yang dihadapi dengan iman, setiap pelayanan yang dilakukan dengan kasih, adalah "bata" yang menambahkan ketinggian dan kekokohan pada karakter rohani kita. Hidup kita bukanlah reruntuhan, tetapi bangunan yang sedang dikerjakan Tuhan.

c. Diteguhkan dalam Iman (Ke Dalam): Kehidupan yang Kuat

    • Penjelasan: Kata "diteguhkan" (Yunani: bebaioō) berarti dikuatkan, dibuat pasti, dan dikokohkan. Ini berbicara tentang keyakinan dan keteguhan hati. Iman yang berakar dan terbangun akan menghasilkan keyakinan yang tidak mudah digoyahkan oleh keraguan atau ajaran sesat.
    • Aplikasi: Ketika badai pencobaan atau pertanyaan sulit datang, apakah iman kita goyah? Iman yang diteguhkan adalah iman yang telah diuji dan terbukti kuat karena berdasar pada kebenaran Firman, bukan pada perasaan.

4.   Melimpah dengan Syukur (Ayat 7b): Hasil yang Alami "dan hendaklah hatimu melimpah dengan syukur."

·         Penjelasan: Ini adalah buah dari hidup yang berakar, terbangun, dan diteguhkan. Syukur bukanlah perintah yang dipaksakan, tetapi luapan alami dari hati yang menyadari betapa dalamnya kasih karunia Tuhan. Orang yang akarnya dalam akan selalu menemukan alasan untuk bersyukur, bahkan dalam keadaan sulit sekalipun, karena pandangannya tertuju pada Kristus yang tidak berubah.

·         Aplikasi: Apakah hati kita penuh dengan keluhan atau melimpah dengan syukur? Sikap syukur adalah termometer spiritual yang menunjukkan kesehatan iman kita.

Kesimpulan dan Aplikasi Praktis

Hidup yang berakar dalam Firman adalah sebuah perjalanan, bukan tujuan. Ini dimulai dari menerima Kristus, dan terus berlanjut dengan hidup tetap di dalam-Nya melalui Firman.

Tantangan Praktis untuk Minggu Ini:

  1. Komitmen untuk "Berakar": Pilih satu kitab kecil dalam Perjanjian Baru (misalnya, Filipi atau 1 Yohanes). Baca satu pasal per hari, bukan terburu-buru. Tanyakan: "Apa kebenaran tentang Yesus yang saya pelajari hari ini?" dan "Apa satu hal yang bisa saya taati?"
  2. Evaluasi "Pembangunan": Renungkan satu area dalam hidup Anda (karakter, hubungan, pelayanan) yang perlu "dibangun" lebih kokoh. Berdoa minta kekuatan Tuhan untuk menaati Firman-Nya dalam area tersebut.
  3. Praktik "Syukur": Buat jurnal syukur. Setiap hari, tuliskan 3 hal yang bisa disyukuri, khususnya terkait dengan kasih karunia Tuhan dalam Kristus.

 

Posting Komentar untuk "Ciri Hidup yang Berakar dalam Firman | Kolose 2:6-7"