Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

MENGUJI KASIH MARKUS 12:31 - Khotbah Kristen


MENGUJI KASIH MARKUS 12:31 - Khotbah Kristen


MARKUS 12:31

Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini."

Pendahuluan

Dimana-mana di seluruh penjuru bumi orang menyebutkan kata “Kasih” dengan makna yang berbeda-beda. Kadang-kadang kasih yang murni tidak  berdiri sendiri melainkan ada padanannya.

·       Seorang pemuda berkata ia cinta mati kepada kekasihnya, tetapi setiap hari ia memeras sang kekasih untuk mencari uang buatnya. Ia membentak, ia memarahi, ia mencaci maki, ia menjambak rambutnya dan melakukan kekasaran dan kekerasan yang tidak habis-habisnya. Setelah itu ia akan minta maaf dan mulai menyesali semua perbuatannya, tetapi pada keesokan harinya ia akan mengulangi perbuatan yang sama. Inikah yang dinamakan kasih? Banyak wanita yang terbelenggu dan percaya kepada jenis kasih yang seperti ini. Hal seperti ini di mata Allah bukanlah kasih melainkan pemerasan, penganiayaan, tindak kekerasan dan criminal.

·       Sudah tiba saatnya setiap orang mengerti apa arti kasih yang sesungguhnya. 1 Tesalonika 5:21 Ujilah segala sesuatu dan peganglah yang baik.

·       Dalam segala sesuatu hendaklah orang dapat melihat dengan mata yang terbuka lebar. Hampir semua orang dapat membedakan antara siang dan malam, terang dan gelap, putih dan hitam tetapi tidak setiap orang dapat membedakan antara kasih dan kejahatan.

 

Kasih Seperti apa yang harus di Uji?

1.    KASIH yang di sertai dengan Kebenaran

1 Yohanes 3:10  Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: setiap orang yang tidak berbuat kebenaran, tidak berasal dari Allah, demikian juga barangsiapa yang tidak mengasihi saudaranya.

·       Hampir setiap suami sangat mengasihi keluarganya dan menginginkan kehidupan yang jauh dari kesengsasaraan dan penderitaan bagi istri dan anak-anaknya. Namun kasih yang hanya ingin memberikan yang enak-enak saja bukanlah kasih sejati jika di dalamnya tidak ada kebenaran. Jika untuk menyenangkan istri dan anak-anak orang bisa menghalalkan segala cara dengan korupsi umpamanya, suami tersebut tidak mengasihi dalam kebenaran melainkan mengasihi dalam kejahatan dan itu bukanlah kasih yang sejati. Kasih dan kebenaran tidak dapat dipisahkan.

·       Seorang ayah mungkin kelihatannya “kejam” dengan menyuruh anaknya yang berusia 18 tahun pergi mencari kerja dengan maksud supaya anak jangan bermalas-malasan di rumah, agar ia belajar mandiri. Bukan orangtua tidak ada uang atau tidak mampu memberikan makan anak-anak mereka yang sudah dewasa melainkan orangtua ingin membangun kesadaran untuk sang anak belajar mandiri. Kemandirian adalah hal yang  sangat penting untuk masuk dalam rumah nikah dan kehidupan yang bertanggungjawab.

·       Seorang ibu mungkin menghukum anaknya yang tidak mau kesekolah dengan maksud supaya anak mempunyai bekal pendidikan untuk kebaikan masa depannya. Kasih sejati selalu berjalan bersama  kebenaran.

2.    KASIH yang disertai dengan Kesetiaan

Maleakhi 2:14 Dan kamu bertanya: “Oleh karena apa?" Oleh sebab Tuhan telah menjadi saksi antara engkau dan isteri masa mudamu yang kepadanya engkau telah tidak setia, padahal dialah teman sekutumu dan isteri seperjanjianmu.

·       Seorang pria sah-sah saja apabila ia mencintai wanita setinggi gunung, yang menjadi masalah bukan setinggi gunungnya melainkan pada waktu yang bersamaan berapa wanita yang ia cintai sekaligus?

·       Kasih seorang pria yang tidak hanya terarah kepada seorang wanita melainkan banyak wanita, bukanlah kasih yang sesungguhnya.

·       Kasih sejati seorang pria terhadap seorang wanita dan sebaliknya adalah kasih yang disertai dengan kesetiaan.

Ini kasih setia Tuhan yang sesunggunya yaitu kasih sejati yang selalu setia kepada umat-Nya walaupun umat manusia tidak setia kepada Tuhan. Sebagai bukti kesetiaan-Nya kepada umat-Nya, Dia selalu menuntun, menyertai, mengarahkan ke jalan yang benar ketika salah jalan oleh karena kuasa Roh Kudus di dalam kita.

 

3.    KASIH yang disertai dengan Ketaatan

Seringkali konselor gagal menolong orang lain mengatasi masalah-masalah hidup mereka disebabkan karena orang tersebut mengaku mengasihi Allah tetapi tidak pernah mau taat kepadaNya.

·       Seorang konselor yang masih muda dan tidak berpengalaman mungkin sangat tergoda untuk memecahkan semua masalah yang sedang dihadapi oleh seorang konseli. Didorong oleh kasih di hati, sah-sah saja jika kita merasa kasihan dan ingin menolong. Namun setelah beberapa waktu kita akan belajar bahwa masalah mereka tidak ada habis-habisnya bukan karena konselor yang kurang “ahli” melainkan ada sesuatu yang tidak “kena” yang ada pada sang konseli (orang yang sedang dikonseling).

·       Cara menolong yang terbaik bukan hanya sekedar mendengar permasalahan yang dipaparkan, melainkan konselor perlu menganalisa lebih dalam. Siapa sebenarnya konseli yang sedang dilayani? Bagaimana ia menjalankan kehidupan sehari-hari, cara ia berpikir, cara ia mengambil keputusan, cara ia memilih sesuatu, cara ia bereaksi? Tidak seorangpun yang tahu persis siapa sebenarnya “konseli” yang sedang dilayani jika kita tidak berusaha untuk mencari tahu apa sebenarnya yang ada di dalam pikiran konseli sehingga kita dapat mengerti mengapa masalah demi masalah datang menghampirinya tidak ada habis-habisnya.

·       Cara menolong terbaik analisa akar/sumber masalah bukan masalah yag tampak di permukaan. Ajar mereka mencintai firman Tuhan. Bila mereka taat dan melakukan Firman Tuhan, maka semua masalah pasti ada jalan keluar karena Firman Allah mengajarkan hikmat untuk menolong manusia mengatasi segala masalah yang ada. Tetapi jika orang tidak mengindahkan Firman Tuhan maka tidak heran hidupnya bergumul terus dengan masalah dan persoalan yang tidak habis-habisnya yang akan menghisap dan menghabiskan tenaga dan waktu konselor untuk melayani seorang konseli yang mengaku mengasihi Allah tetapi tidak pernah mau taat kepadaNya. Kasih dan ketaatan harus jalan bersama-sama.

4.    KASIH DAN HAJARAN / DISIPLIN

Amsal 13:24 Siapa tidak menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya, menghajar dia pada waktunya.

·       Orang tua yang menunjukkan kasih kepada anak-anaknya hanya semata dengan barang-barang materi adalah orangtua yang sedang mempraktekkan kasih yang akan membuat anak-anak mereka menjadi “liar” di kemudian hari.

·       Kasih sejati mengajar anak-anak tentang penguasaan diri sehingga tidak semua keinginan anak yang tidak habis-habisnya harus dituruti. Kasih sejati mengajarkan disiplin, menanamkan nilai sopan santun, tahu bersyukur / berterimakasih dsb.

5.    KASIH DAN PENGORBANAN

Efesus 5:2 Dan hiduplah di dalam kasih, sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kamu dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan dan korban yang harum bagi Allah.

1 Yohanes 3:17 Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya?

·       Harga kasih seringkali tidak mudah dan murah. Seringkali ketika hendak mengekspresikan kasih, tidak cukup hanya dengan kata-kata belaka.

·       Yakobus 2:16  dan seorang dari antara kamu berkata: "Selamat jalan, kenakanlah kain panas dan makanlah sampai kenyang!", tetapi ia tidak memberikan kepadanya apa yang perlu bagi tubuhnya, apakah gunanya itu?

·       MENGORBANKAN NYAWA. Yohanes 15:13  Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.

·       Setiap kali kita teringat bahwa ada seseorang yang telah mati untuk kita, kita bisa merasakan seperti ada kepiluan yang menusuk sanubari kita. Rasa syukur dan terimakasih kita naikkan bagi Yesus yang telah banyak berkorban untuk kita.

·       Kasih sejati selalu disertai dengan pengorbanan dalam bermacam-macam bentuk. Allah memiliki kasih terbesar karena pengorbanannya adalah yang terbesar untuk tiap-tiap kita.

KESIMPULAN

Seringkali kasih sejati tidak hanya berdiri sendiri melainkan ada padanannya:

1.    Kasih dan kebenaran

2.    Kasih dan kesetiaan

3.    Kasih dan ketaatan

4.    Kasih dan hajaran / disiplin

5.    Kasih dan pengorbanan

APLIKASI

Marilah kita mengasihi lewat sikap, perkataan dan perbuatan. Hendaklah kasih jangan pura-pura dan penuh kepalsuan. Marilah kita membayar harga kasih yang seringkali tidak murah dan mudah.  

Posting Komentar untuk "MENGUJI KASIH MARKUS 12:31 - Khotbah Kristen"