Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan | Renungan Mazmur 3:1-6

 

Menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan | Renungan Mazmur 3:1-6

Mazmur 3:1-6 (TB) adalah sebagai berikut:

"Mazmur Daud, ketika ia lari dari hadapan Absalom, anaknya.

1 TUHAN, betapa banyak musuhku,

banyak yang bangkit melawan aku!

2 Banyak yang berkata tentang jiwaku:

"Tidak ada pertolongan baginya pada Allah."

3 Tetapi Engkau, TUHAN, perisai yang melingkupi aku,

kemuliaanku dan yang meninggikan kepalaku.

4 Dengan suara lantang aku berseru kepada TUHAN,

dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus.

5 Aku berbaring dan tidur dengan tentram,

dan aku bangun, sebab TUHAN menolong aku.

6 Aku tidak takut terhadap ribuan orang yang menyusun pengepungan terhadap aku."

Mazmur 3:1-6 ini adalah tentang nyanyian pagi dalam menghadapi musuh, yang ditulis oleh Daud ketika ia menghadapi perlawanan dan pengkhianatan dari putranya, Absalom. Kitab Mazmur ini mencerminkan perasaan Daud yang dipenuhi kegelisahan, ketakutan, tetapi juga harapan dan keyakinan akan perlindungan Allah.

1.   Menghadapi Banyak Musuh (ayat 1):

Daud merasa dikelilingi oleh banyak musuh yang bangkit melawannya. Pada saat itu, ia mengalami ketegangan dan perasaan terancam oleh kehadiran banyak orang yang menentangnya dan berusaha merugikan dan menjatuhkannya.

2.   Dalam Keterpurukan, Daud Mengandalkan Allah (ayat 2-3):

Meskipun Daud berada dalam situasi yang sulit, ia menemukan kekuatan dan penghiburan dalam Tuhan. Ia mengakui bahwa Allah adalah perisai dan pelindungnya, memberikan kehormatan dan mengangkat kepalanya. Dalam keadaan yang penuh ketidakpastian dan kecemasan, Daud berpegang teguh pada Allah sebagai sumber kekuatannya.

3.   Berdoa kepada Tuhan (ayat 4):

Daud berseru dengan suara lantang kepada Tuhan. Ia mengalihkan perhatiannya dari masalahnya dan memilih untuk berbicara dengan Tuhan dalam doa. Dalam saat-saat ketegangan, doa adalah sarana Daud untuk berbicara dengan Sang Pencipta dan mencari pertolongan-Nya.

4.   Tuhan Menjawab Doa (ayat 4):

Daud mengaku bahwa Allah telah menjawab doanya dari gunung-Nya yang kudus. Ini menunjukkan bahwa Tuhan mendengar seruan Daud dan menyediakan bantuan-Nya. Meskipun Daud mungkin belum merasakan pemecahan masalahnya secara langsung, ia percaya bahwa Allah telah mendengar dan bertindak atas doanya.

5.   Mendapatkan Ketenangan dalam Tuhan (ayat 5):

Dalam kepercayaan dan keyakinan pada Allah, Daud dapat berbaring dan tidur dengan tentram, tanpa ketakutan dan kecemasan yang menghantui pikirannya. Ia tahu bahwa Tuhan adalah pelindungnya dan tidak ada yang perlu ditakuti.

6.   Kemenangan atas Musuh (ayat 6):

Daud menyatakan bahwa ia tidak takut terhadap ribuan orang yang mengepungnya. Dia percaya bahwa dengan Allah sebagai perlindungannya, ia akan melewati ujian ini dan mungkin juga mendapatkan kemenangan atas musuh-musuhnya.

Pasal ini menunjukkan kepada kita pentingnya mempercayai Tuhan dan berdoa kepada-Nya dalam menghadapi kesulitan dan musuh. Seperti Daud, kita bisa mencari kekuatan, ketenangan, dan bimbingan dari Allah dalam situasi yang sulit. Ketika kita berpegang pada iman, kita dapat menghadapi tantangan dengan penuh keyakinan bahwa Tuhan adalah perisai kita dan pelindung yang setia.

Renungan:

Dalam Kitab Mazmur 3 ini, kita melihat Daud menghadapi situasi yang sulit ketika ia melarikan diri dari putranya, Absalom, yang berusaha merebut takhta dan membunuhnya. Dalam keadaan yang penuh dengan kecemasan dan ancaman ini, Daud menulis nyanyian pagi sebagai bentuk doa dan curahan hati kepada Tuhan.

Daud mengakui bahwa musuh-musuhnya sangat banyak dan mereka menyerangnya dengan tekad yang kuat. Selain itu, banyak orang menganggap bahwa keselamatannya tidak mungkin ada di hadapan Allah. Ini adalah momen ketika Daud merasa terjepit, tanpa daya dan melihat sekelilingnya dipenuhi oleh musuh-musuhnya.

Namun, dalam keadaan yang genting itu, Daud tetap mempercayakan hidupnya kepada Tuhan. Dia memandang Tuhan sebagai perisai yang melindunginya dan sumber kemuliaannya. Ketika Daud berada dalam ketakutan dan kebingungan, ia tahu bahwa Tuhan adalah satu-satunya tempat perlindungannya.

Pada saat yang gelap dan suram, Daud memilih untuk berseru kepada Tuhan. Dia membuka hatinya dengan sungguh-sungguh dan berbicara kepada-Nya dalam doa. Tidak hanya itu, Tuhan pun mendengar seruan Daud. Mazmur ini menegaskan bahwa Tuhan akan menjawab doa-doa yang tulus dari hati-Nya yang kudus.

Mazmur ini mengajarkan pentingnya untuk tidak menyerah pada ketakutan atau mengandalkan kekuatan manusia dalam menghadapi musuh-musuh kita. Sebaliknya, kita harus menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan sebagai perisai dan perlindungan kita. Kita harus berseru kepada-Nya dalam doa dan merenungkan kemuliaan-Nya, yakin bahwa Dia akan menjawab dan menopang kita.

Dalam hidup ini, kita juga dapat menghadapi musuh-musuh berupa tantangan, kesulitan, atau bahkan orang-orang yang berusaha mencelakai atau merugikan kita. Nyanyian pagi dalam menghadapi musuh ini mengajarkan kita untuk tetap teguh dalam iman dan berpegang pada Tuhan sebagai tempat perlindungan dan kekuatan. Kita tidak perlu takut, sebab Dia adalah Allah yang setia dan akan selalu menopang kita dalam segala situasi.

Oleh karena itu, mari kita belajar dari pengalaman Daud dalam Kitab Mazmur 3 ini dan menghadapi musuh-musuh kita dengan menggantungkan hidup sepenuhnya pada Tuhan. Marilah kita berseru kepada-Nya dalam doa, mengandalkan-Nya sebagai perisai kita, dan merenungkan kemuliaan-Nya yang tak tergoyahkan. Dengan begitu, kita akan menemukan ketenangan dan kekuatan-Nya dalam menghadapi setiap rintangan hidup.

Posting Komentar untuk "Menaruh kepercayaan penuh kepada Tuhan | Renungan Mazmur 3:1-6"