Iman yang Menyembuhkan dan Janji yang Digenapi | Kisah Para Rasul 3:16–25
Kisah
Para Rasul 3:16–25
Latar
Belakang Singkat
Konteks
perikop ini adalah peristiwa setelah Petrus dan Yohanes menyembuhkan orang
lumpuh di Gerbang Indah. Orang banyak terkagum, dan Petrus menjelaskan bahwa
mujizat ini terjadi bukan karena kuasa mereka, tetapi karena iman dalam Nama
Yesus Kristus.
Mengapa
iman yang kuat bisa menyembuhkan
1.
Kesembuhan Datang Karena Iman dalam Nama Yesus (ay. 16)
"Dan
karena iman dalam Nama Yesus, maka Nama itu telah menguatkan orang yang kamu
lihat dan kamu kenal ini."
- Imaan bukan hanya percaya buta, tetapi
mempercayakan diri secara total kepada Yesus.
- Kesembuhan
bukan hasil kekuatan manusia (ayat 12), melainkan hasil iman yang hidup.
- Pelajaran: Mujizat sering terjadi melalui
saluran iman yang aktif dan hubungan pribadi dengan Kristus.
2.
Kesempatan untuk Bertobat dari Ketidaktahuan (ay. 17–19)
"Sekarang,
saudara-saudara, aku tahu bahwa kamu telah berbuat demikian karena
ketidaktahuan."
- Petrus
menyadari bahwa mereka menyalibkan Yesus karena ketidaktahuan.
- Namun
Tuhan penuh belas kasihan, memberikan kesempatan kedua untuk
bertobat dan berbalik.
- Pelajaran: Allah tidak membalas secara
langsung, tetapi membuka pintu pertobatan – bahkan untuk orang yang pernah
menolak Yesus.
3.
Pemulihan yang Dijanjikan Melalui Yesus (ay. 20–21)
"...
supaya Tuhan mendatangkan waktu kelegaan dan mengutus Yesus..."
- Ada
janji pemulihan rohani dan akhirnya pemulihan dunia secara keseluruhan
dalam Kerajaan Allah.
- Yesus
adalah Mesias yang dijanjikan, dan Dia akan datang kembali.
- Pelajaran: Pemulihan sejati datang dari
hubungan dengan Kristus, bukan hanya pemulihan fisik.
4.
Yesus: Nabi yang Dijanjikan oleh Musa (ay. 22–23)
"Tuhan
Allah akan membangkitkan bagimu seorang nabi seperti aku..."
- Petrus
mengutip Ulangan 18:15, menunjuk bahwa Yesus adalah penggenapan
nubuatan Musa.
- Penolakan
terhadap Yesus adalah penolakan terhadap suara Allah sendiri.
- Pelajaran: Kita tidak bisa netral terhadap
Yesus. Menolak-Nya berarti menolak kehendak Allah.
5.
Kita adalah Anak Perjanjian (ay. 25)
"Kamulah
anak-anak dari nabi-nabi dan dari perjanjian yang diadakan Allah dengan nenek
moyangmu."
- Kita
mewarisi janji Abraham bahwa "semua bangsa di bumi akan diberkati
melalui keturunannya" (bdk. Kejadian 12:3).
- Melalui
Yesus, berkat Abraham mengalir ke semua bangsa — termasuk kita hari
ini.
- Pelajaran: Kita dipanggil untuk menjadi saluran
berkat, bukan hanya penerima berkat.
Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari
- Apakah
saya memiliki iman yang hidup dalam nama Yesus, atau hanya iman
tradisional?
- Apakah
saya sudah memanfaatkan kesempatan pertobatan yang Tuhan berikan?
- Apakah
hidup saya menjadi sarana berkat bagi orang lain seperti janji
kepada Abraham?
Referensi
Sejarah dan Konteks:
- Josephus
Flavius
(sejarawan Yahudi abad ke-1): Menulis tentang ekspektasi mesianis pada
masa itu dan banyaknya guru-guru palsu yang muncul. Membantu memahami
mengapa orang Yahudi sulit menerima Yesus sebagai Mesias.
- Kitab
Ulangan 18:15–19:
Nubuatan tentang seorang nabi seperti Musa sangat ditunggu-tunggu oleh
orang Yahudi zaman itu. Petrus memakai ayat ini untuk menunjuk bahwa Yesus
adalah nabi itu.
- Targum
dan Midrash Yahudi:
Tulisan Yahudi kuno ini menafsirkan bahwa Mesias akan menyembuhkan orang
sakit dan membawa kelegaan — sesuai dengan yang Yesus lakukan.
- Dead
Sea Scrolls (Qumran Texts):
Menunjukkan bahwa masyarakat Yahudi pada masa itu sangat menanti
kedatangan seorang Mesias yang akan menyembuhkan dan memulihkan umat
Allah.
- Konteks
Bait Allah (Yerusalem):
Orang lumpuh duduk di dekat Bait Allah — simbol tempat perjumpaan manusia
dengan Tuhan. Kesembuhan itu menunjukkan bahwa Yesus adalah jalan baru
menuju Allah, bukan sistem Bait Allah semata.
Posting Komentar untuk "Iman yang Menyembuhkan dan Janji yang Digenapi | Kisah Para Rasul 3:16–25"
Berkomentar yg membangun dan memberkati.