Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Iman yang Menyelamatkan | Efesus 2:8–9

 

Iman yang Menyelamatkan | Efesus 2:8–9

Ilustrasi / Pendahuluan

Bayangin ada seorang cowok kepleset dari gunung waktu hiking. Tangannya cuma sempat nyangkut ke satu akar kecil di tebing. Di bawahnya jurang — fix kalau jatuh, tamat. Tiba-tiba ada helikopter penyelamat lewat, dan mereka menurunkan tali sambil teriak:

“Pegang talinya! Kami akan tarik kamu!”

Si cowok bengong dan teriak balik:

“Ehh… bisa nggak aku bantu dikit? Aku kuat kok! Gimana kalau aku tetap stay pegang akar ini biar stabil, baru kalian tarik?”

Tim penyelamat bilang:

“Kalau kamu tetap pegang akar itu, kamu nggak akan bisa diselamatkan. Kamu harus lepas akar itu dan pegang tali. Satu-satunya jalan selamat adalah percaya dan bersandar penuh pada kami.”

Cowok itu akhirnya sadar… Kalau dia tetap mengandalkan kekuatannya sendiri, dia bakal mati. Akhirnya dia lepas akar itu, pegang tali, dan diselamatkan.

Banyak dari kita sering seperti itu dalam iman. Kita mau Tuhan selamatkan kita, tapi kita juga mau “bantu Tuhan” dengan usaha kita, kebaikan kita, moral kita, pelayanan kita, seolah-olah itu yang bikin Tuhan nerima kita. Padahal keselamatan itu bukan hasil kerjasama kita dengan Tuhan — tapi kasih karunia (Χάρις – charis, “anugerah”) yang cuma bisa diterima dengan iman (πίστις – pistis, “percaya, bersandar, mengandalkan sepenuhnya”).

Paulus bilang jelas banget:

“Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu – jangan ada orang memegahkan diri.”

— Efesus 2:8–9

Keselamatan bukan trofi hasil kerja keras.

Keselamatan adalah hadiah dan hadiah cuma bisa diterima, bukan diperjuangkan.

1.   Keselamatan 100% adalah Kasih Karunia, Bukan Jasa

Paulus bilang dengan full clarity: “Sebab karena kasih karunia (Yunani: χάρις – charis = anugerah, pemberian cuma-cuma) kamu diselamatkan...” Efesus 2:8

Artinya keselamatan bukan “tukar tambah” dengan kebaikan kita.
Bukan karena kita sudah rajin gereja, pelayanan, moral baik, atau hidup suci.
Kalau keselamatan bisa dibeli oleh perbuatan, berarti Yesus di kayu salib cuma “nambah-nambah syarat”.

Yesus sendiri berkata: “Sudah selesai.” — τετέλεσται (tetelestai) — Yohanes 19:30

Yesus nggak bilang: “sudah selesai… asalkan kamu layak.”
Dia selesaiin semuanya — kita cuma menerima.

2.   Iman yang Menyelamatkan = Bersandar Total, Bukan Percaya Setengah

Ayatnya bilang: “... kamu diselamatkan oleh iman (Yunani: πίστις – pistis = percaya, bersandar, mengandalkan sepenuhnya).” — Efesus 2:8

Iman bukan sekadar “percaya Yesus itu ada”. Setan pun percaya Allah itu ada (Yakobus 2:19).

Iman keselamatan adalah keputusan bersandar penuh pada karya Kristus, bukan pada performa kita.

Analoginya: masuk ke pesawat. Percaya pesawat itu kuat nggak bikin kamu sampai ke tujuan. Duduk di dalamnya yang bikin sampai. Demikian juga Kristus: kita masuk ke dalam Dia, bukan cuma tahu Dia.

3.   Bukan Hasil Perbuatan: Tuhan Tahu Kita Gampang Pamer

“... itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah, bukan hasil pekerjaanmu — supaya jangan ada orang memegahkan diri.” Efesus 2:8–9

Kalau keselamatan bergantung pada perbuatan:

·         Orang bakal sombong karena lebih rohani,

·         Gereja bakal berubah jadi kompetisi moral,

·         Kekudusan jadi lomba, bukan respons kasih.

Tuhan cancel kemungkinan itu.
Keselamatan itu grace, bukan prestasi. Jadi kalau kita selamat, satu-satunya yang layak dipuji cuma Yesus. Yang boleh “flexing” cuma salib — bukan diri sendiri (Galatia 6:14).

4.   Keselamatan Gratis, Tapi Bukan Murahan: Dibayar Mahal oleh Kristus

Keselamatan gratis bagi kita, tapi mahal bagi Tuhan: “Kamu telah dibeli... dengan harga yang lunas dibayar.” 1 Korintus 6:20

Bahasa Yunani “γοράζω (agorazō)” = membeli dari pasar budak.
Yesus menebus kita dari dosa bukan dengan perak atau emas, tapi dengan: “Darah Kristus yang mahal...” 1 Petrus 1:18–19

Jadi keselamatan bukan promo diskon.
Harganya infinite — dibayar oleh darah Mesias.

5.   Perbuatan Baik Bukan Ticket ke Surga, Tetapi Buah dari Iman

Kata Paulus setelah Efesus 2:8–9 langsung lanjut di ayat 10: “Kita ini buatan Allah (Yunani: ποίημαpoiēma, karya seni), diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik...” — Efesus 2:10

Kebaikan bukan syarat keselamatan, tetapi buah keselamatan.
Kita taat bukan supaya diselamatkan, tapi karena sudah diselamatkan.

Ini penting biar kita nggak:

jatuh ke legalisme diselamatkan oleh perbuatan
jatuh ke libertinisme diselamatkan jadi bebas dari ketaatan

yang benar = ketaatan sebagai respon cinta.

Posting Komentar untuk "Iman yang Menyelamatkan | Efesus 2:8–9"