Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

KASIH YANG MEMPERSATUKAN | Khotbah Natal 2023

Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16

KASIH YANG MEMPERSATUKAN – Khotbah Natal 2024

Yesaya 9:5,“Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada diatas bahunya, dan nama-Nya disebutkan orang : Penasehat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai,”

Ayat ini diucapkan oleh Nabi Yesua, 750 tahun sebelum Yesus datang ke dalam dunia ini. Tidak ada tokoh siapapun di dalam dunia ini yang sebelum kelahirannya ke dalam dunia, sudah dinubuatkan sebelumnya.kecuali Yesus Kristus. Bahkan sebenarnya bukan saja Nabi Yesaya yang menubuatkan kelahiran-Nya ke dalam dunia, tetapi juga nabi-nabi yang lain yang hidup sebelum nabi Yesaya sudah memberitakan tentang kedatangan Yesus. 

Raja Daud menceritakan tentang datangnya anak Daud yakni Mesias, 1000 tahun sebelum Tuhan Yesus lahir ke dalam dunia. Lebih tua lagi, Abraham, 2000 tahun sebelumnya juga sudah menubuatkan tentang Kristus yang akan datang. Kenyataan ini tentu menjadi hal yang menarik untuk kita perhatikan bersama-sama.

Yesaya menubuatkan bahwa salah seorang putra telah lahit untuk kita, seorang putra telah dberikan untuk kita, dan salah satu namanya adalah : Raja Damai.

Kisah Seputar Natal

Kisah Kelahiran Yesus dalam Alkitab, salah satunya dicatat dalam Matius 2:1-12. Di dalam peristiwa natal kita ketemukan banyak tokoh. Ada para gembala, Ada juga Elisabeth dan Zakharia, Ada Yusuf dan Maria, ada para gembala dan masih banyak yang lainnya. Tetapi hari ini secara khusus kita akan melihat satu atau beberapa orang yang di sebut orang-orang majus. Siapa orang-orang majus ini? Tidak ada keterangan yang banyak di dalam Alkitab kita tentang orang majus ini, selain dikatakan bahwa “datanglah orang-orang majus dari timur”. Dari timur ini tentu harus dilihat dari letak geografisnya Yerusalem. Dan wilayah Timur Yerusalem itu atau Yudea pada waktu itu, kemungkinannya adalah: negeri Persia, negeri Arabia atu negeri Mesopotamia. Persia itu kira-kira Iran, Mesopotamia itu kirakira Irak sekarang. Jadi kemungkinan orang-orang majus itu berasal dari suku bangsa Iran, Irak atau Arabia.

Kata majus ini juga agak sukar diterjemahkan. Di dalam Alkitab bahasa Indonesia, diterjemahkan orang-orang majus. Di dalam Alkitab yang asli berbahasa Yunani, kata majus ini menggunakan kata “magoi”. Kata magoi ini sukar dijelaskan. Alkitab-Alkitab berbahasa Inggris menterjemahkan kata ini menjadi wise man. Atau orang-orang yang bijaksana.

 Jadi siapkah orang-orang majus ini memang sukar diketahui. Tetapi ada beberapa penafsir Alkitab yang mencoba menelusuri siapakah mereka. Dan dari begitu banyak sumber yang bisa dipelajari, Ada seorang penafsir mengatakan bawa orang-orang majus ini sebenarnya adalah orang-orang dari Persia, seorang yang ahli dalam ilmu pengobatan dan perbintangan. Jadi dapat diambil kesimpulan bahawa mereka ini ahli filsafat, ahli medis, ahli astronomi. Ada penafsir yang lain yang mengatakan bahwa ada kemungkinan bahwa mereka ini adalah raja-raja. 

Tradisi Armenia abad keenam mengatakan bahwa orang majus ini berjumlah tiga, Lepas dari siapapun orang majus ini, tetapi yang pasti adalah mereka bukan orang Yahudi. Mereka orang non Yahudi. Yang kedua adalah bahwa mereka ini orang-orang yang terpelajar dan terhormat. Mereka imam-imam di dalam bangsa mereka. Yang berikutnya adalah bahwa mereka adalah orang-orang yang kaya. Hal ini dapat dilihat dari persembahan yang mereka bawa kepada Yesus, yaitu Emas, Kemenyan dan Mur. Barang-barang ini adalah hasil-hasil terbaik dari negeri timur pada waktu itu.

Kalau kita perhatikan bacaan kita hari ini, orang-orang majus ini bertemu dengan Yusuf, Maria dan Yesus, bukan di dalam kandang. Tetapi dikatakan di dalam rumah. Itu berarti orang Majus datang ketemu Yesus, bukan persis hari dimana Yesus lahir. Karena kalau hari Yesus lahir, Yesus tidak bisa di rumah, Yesus masih ada di kandang, atau di dalam palungan. Kalau para gembala-gembala datang, memang persis dimana Yesus lahir. Karena itu gembala-gembala bertemu Yesus didalam palungan, dibungkus kain lampin. 

Tetapi orang majus datang dan bertemu Yesus di rumah,dan dikatakan bukan bayi Yesus tetapi anak itu. Kemungkian orang majus datang ketika Yesus sudah berumur dua tahun. Karena itu raja Herodes menyuruh membunuh anak-anak laki-laki yang berumur dua tahun ke bawah. Karena Heroes memperhitungkan waktu keterangan dari orang-orang majus.

Yang berikutnya yang perlu kita renungkan adalah bahwa orang-orang majus ini orang yang kaya. Sedangkan Yusuf dan Maria adalah orang-orang yang miskin. Kalau mereka orang yang kaya, mungkin ceritanya akan menjadi lain. Mereka tidak akan alami pennolakan. Kondisi Yusuf dan Maria dapat juga dilihat dari apa yang mereka persembahkan ketika mereka datang ke Bait Allah. Mereka mempersembahkan burung tekukur.

Natal: Kasih yang Mempersatukan:

Jadi dari perenungan ini maka kita dapat mengambil pelajaran rohani bahwa natal meruntuhkan tembok- tembok penghalang yaitu:

a.    Mempersatukan antara Yahudi dan Non Yahudi.

Yahudi ini adalah bangsa pilihan Allah. Karena mereka adalah bangsa pilihan Allah mereka mempunyai jiwa ekslusifisme yang begitu tinggi, sehingga mereka begitu menganggap remeh orang non Yahudi. OrangYahudi percaya, mereka pasti masuk surga, sedangkan bangsa non Yahudi akan masuk neraka semua.

Tapi dalam peristiwa natal orang-orang Majus yang adalah orang non Yahudi, bertemu dengan para imam yang adalah orang-orang Yahudi. Natal menyatukan segala bangsa. Dalam kaitannya dengan keadaan kita, itu artinya bahwa natal seharusnya membuat kita merasa bahwa kita ini satu keluarga, tidak ada lagi tempat untuk persoalan kesukuan. Natal menyatukan kita sekalipun kita berbeda latar belakang suku, bangsa dan bahasa.

b.    Natal menyatukan antara yang pintar dan yang bodoh.

Orang-orang majus adalah orang-orang terpelajar, ahli filsafat. Ahli ilmu medis, astonom-astronom. Tetapi Yusuf dan Maria,mungkin tidak bodoh, tetapi tidak terpelajar seperti orang-orang majus ini. Tetapi mereka bertemu dalam natal. Yang pintar dan terpelajar, bertemu dengan yang biasa-biasa saja. Berarti natal menyatukan antara orang-orang pintar dengan orang-orang yang bodoh.

c.    Natal menyatukan antara yang kaya dan yang miskin.

Orang-orang majus adalah orang-orang kaya. Hal ini dapat juga dilihat dari persembahan yang mereka bawa yaitu emas, kemenyan dan Mur, yang adalah barang-barang yang hanya dimiliki oleh orang-orang kaya. Lalu bagaimana dengan Yusuf dan Maria, mereka adalah orang-orang dari kalangan rakyat biasa. Hal ini juga dapat dilihat dari ketidak mampuannya mereka menyewa penginapan. Seandainya mereka orang kaya, mungkin kisah nya akan menjadi berbeda, Mengapa? Karena mereka bisa saja disediakan penginapan karena mampu membayar lebih. Keadaan mereka juga dapat dilihat dari persemahan yang mereka bawa yaitu sepasang burung tekukur dan bukan seekor domba. Dan menurut aturan dalam hukum Taurat, itu sebenarnya adalah persembahan bagi orang miskin, yang tidak sanggup memberikan domba. Berarti Yusuf dan Maria memang orang miskin.

Karena kelahiran Yesus, maka orang-orang kaya seperti orang-orang majus ini bisa bertemu dengan orang miskin seperti Yusuf dan Maria. Berarti Yesus menyatukan antara orang yang kaya dengan orang miskin.

Penutup

Sepanjang sejarah kehidupan manusia, manusia sudah dipisah-pisahkan karena status sosial, karena kebudayaan, karena bangsa, karena kekayaan, dan sebagainya. Tetapi di dalam Kristus semuanya menjadi satu. Di dalam Kristus semuanya menjadi bertemu, di dalam Kristus semua tembok pemisah itu sudah di runtuhkan. Kasih Kristus mempersatukan semua perbedaan ini. Karena itu pada waktu kita merayakan natal, seharusnya spirit semacam ini yang kita pegang. Kita tidak boleh lagi membeda-bedakan suku bangsa yang satu dengan suku bangsa yang lain, dan menganggap bahwa suku bangsa tertentu lebih mulia dari suku bangsa yang lainnya.

Kita tidak boleh menganggap remeh dengan orangorang biasa yang mungkin kita merasa kita lebih rohani dari mereka. Kita tidak lagi membedakan antara kaya dan miskin dan lain sebagainya. Semua itu harus diruntuhkan pada saat kita merayakan natal. Mengapa?karena Yesus Tuhan kita sewaktu Dia lahir, Dia menyatukan semua perbedaan ini.

Posting Komentar untuk "KASIH YANG MEMPERSATUKAN | Khotbah Natal 2023"